Wednesday, October 29, 2014

Melupakan atau Dilupakan?

Pernahkah kamu memikirkan ini?

"Karena terkadang lebih baik melupakan daripada dilupakan."

Sejenak aku terdiam merenungi kalimat tersebut.

Lalu, muncul lah banyak pertanyaan di benakku. 
Semudah itukah kamu melupakan semua? 
Melupakanku.
Melupakan kebahagiaan yang seharusnya tak berhenti sampai disini.
Melupakan hari-hari indah yang kita jalani bersama.
Melupakan semua kebiasaan saat kita bersama.
Melupakan semua tentang kita?

Aku tak habis fikir.

Sebab, aku tak ingin melupakan dan dilupakan olehmu.
Namun kenyataan terlalu berbeda.
Kamu mengisyaratkan ‘selamat tinggal’ terlalu dini.
Ada sedikit mati kurasakan di sini.
Hatiku sudah terlanjur kamu bawa pergi.



 Sadar diri. Mungkin aku harus pergi.

Thursday, October 23, 2014

untuk A.

Aku meminta kamu, membaca tulisanku ini sambil mendengarkan lagu Tangga - Cinta Tak Mungkin Berhenti.



Mungkin tulisan ini tidak akan pernah kamu baca. Karena seingatku kamu sedang marah. Marah sekali.
Namun percayalah, itu jauh dari cukup untuk membuatku menyerah.


Aku mulai saja, tak perlu basa basi lagi.

Selamat ulang tahun, kamu, yang tersayang. Semoga kamu menjadi manusia yang lebih baik dalam segala hal, semua yang sedang dan akan kamu jalani berjalan dengan lancar, kamu senantiasa dilindungi tuhan YME dalam setiap langkahmu.
Sebetulnya banyak sekali doa yang aku harapkan di hari ulang tahunmu. Namun aku sadar, doa itu tak jauh dari keinganan dan kepentinganku. Egois sekali rasanya. 

Ingin sekali rasanya, menekan tombol "call" di telepon genggamku. Menjadi orang pertama yang mengucapkan selamat ulang tahun padamu, namun aku tak sanggup. Bukan tak sanggup, tapi masih mau kah kamu mengangkat teleponku? Kamu sendiri yang tahu jawabannya. Sebab, aku pun tak tahu jawabannya. Mengirimimu ucapan selamat ulang tahun via line, sms atau apalah semua instant messaging pun aku tak sanggup. Apalagi mengharapakan bertemu langsung denganmu, membawa sebuah kue dengan lilin dengan usiamu sekarang. Membayangkannya saja aku tak mampu, apalagi benar bila terjadi. 
Membuat tulisan ini pun berat. Harus ku hapus berulang-ulang. Ku tulis kembali, ku hapus lagi, sampai rasa percaya diri ini muncul dan kembali menulis lagi.

Sudahlah aku tak ingin memperpanjang tulisan ini, sebab pada akhirnya aku akan curhat colongan disini. Karena tujuanku hanya ingin memberikan ucapan selamat ulang tahun untukmu, bukan untuk curhat.


Special days like this one seem the perfect time to say how often you are thought about today and every day. It also gives a special chance to say that, all year through, the best and happiest things in life are being wished for you. Happy Birthday!




Untuk A,



dengan keraguan.



Tuesday, October 7, 2014

Kesal.
Itu yang aku rasakan saat seseorang terlalu mencampuri urusan pribadiku. Terlalu memiliki waktu senggang kah sampai memperhatikanku seperti itu? hahahaha..
Ingatlah bahwa tak selamanya seseorang yang menuliskan kalimat galau itu sedang dalam keadaan galau berat, bisa saja saat menulis sedang dalam keadaan tertawa. Siapa tahu kan? Begitu pun sebaliknya, seseorang yang menuliskan kalimat bahagia juga belum tentu dalam keadaan bahagia. 
Semua yang ku tulis pun tak selamanya tentang kamu, tentang dia atau tentang siapapun. Bisa saja memang aku ingin menulisnya tanpa bertujuan apapun. Apalah kode-kode yang dimaksud banyak orang? Untuk apa? Ada sebagian orang yang merasa setelah menuliskan sesuatu baru merasa lega, ada pula yang baru merasa lega bila sudah cerita kepada seseorang. Semua memiliki caranya masing-masing untuk mengungkapkan isi pikirannya. Hanya tinggal bagaimana kita menyikapinya. Janganlah terlalu serius menyikapi tulisan-tulisan di media sosial. Hidup mu tak melulu di media sosial. Seriuslah kamu menentukan goal hidupmu, seriuslah kamu menjalani pekerjaanmu, seriuslah kamu menjalani sekolahmu, seriuslah kamu dalam hal yang lebih penting. 


Satu hal lagi.. 
Hidup ini tak melulu tentang cinta, kawan! 



Hehe