Monday, July 28, 2014

Ah... memang benar adanya untuk menghasilkan sebuah tulisan yang bagus, diperlukan galau terlebih dahulu. Harga yang hmm tidak sebanding. Mengapa? Galau itu melelahkan, gaiss! :))

Sebetulnya tidak ada yang perlu di-galau-i, hanya saja memendam rasa seorang diri itu sungguh tidak menyenangkan. Meluangkan waktu untuk berbagi cerita kepada seseorang pun tidak mudah. Apalagi menyangkut seseorang. Tidak baik jika nanti timbul fitnah, atau timbul anggapan bahwa secara tidak sengaja menjelek-jelekan seseorang. Meluapkannya dalam lagu yang didengarkan di Path pun sebetulnya juga tidak perlu. Salah, itu menurutku. Bicara lah langsung dengan yang bersangkutan, luapkan semua keluh kesah, rasa, pujian atau bahkan hinaan sekalipun. Tapi apa jadinya jika yang bersangkutan tidak menanggapi? Aku pun tidak tahu jawabannya. Hahaha, lucu bukan?

Lebih lucu lagi, aku tulis semua ini di blog. Semua orang bisa membacanya. Hahaha. Mungkin ini satu-satunya cara meluapkan kegalauan yang beberapa minggu belakangan ini aku alami. Meng-galau-i yang tak perlu di-galau-i.


Akhir kata, 

"Kadang kepala yang rumit ini sering lalai melihat hidup dari sudut pandang yang lebih santai." - Kartika Jahja.
I write about you just to tell you that you are more than beautiful for me.

I write about you just to keep you in my mind, in my life. Maybe that’s the only thing I could do to keep you around me.

I write about you just to keep me awake and to disenchant me that you are just a dream. And it’s too good to be true.

Writing about you is the only thing that keep me away from insanity. At least, I stay at the ‘delusionally unwell’ level.

I make beautiful writings I could ever done about you just to remind me you’re the best thing ever happened to my life.

Writing about you is just about reading all the memories with you, and whispering all my hopes to you.

I write about us because I’m afraid that you will erase all the memories. And I’m too afraid there will be no “us” at all.

Unfortunately, you never understood. Or I haven’t been good enough to make you understand.









- Dara Prayoga.

Letter to, You.

I’m trying to shut up. I did. I do. It’s the scumbag heart that keeps screaming out your name. Bah, you know sayang, so fcking tired being like this everyday. I’ve learned that waiting is the most difficult bit, and I want to get used to the feeling, knowing that you’re with me, even when you’re not by my side. But, it’s not works. So baby, talk to me. I’m tired figuring out what was happen with us. Lay yourself on me. I’m tired longing you here, by my side.

If by time, I start to forget how love you, kiss me! Love me fiercely! Reminds me, for once I wanted you in my life.
But, if I could just get over you, I would. Don’t wanna love you anymore and missing you is like fighting a war. It’s a battle I’m losing and I’d give up baby if I could. If I could walk away as easily as you, I would.






Sincerely,




Me. Your, girlfriend. (Am I still your girlfriend , huh? )